KAKI PEGAL? Ya, KP yang katanya kerja praktek, saya lalui
dengan kaki pegal. Liburan ini terlalu banyak berjalan ya. Begitu juga dengan
waktu yang berjalan.
Saat itu, awal semester 2 tepatnya saya sudah gencar membuat
yang namanya CV dan Portofolio. Saya mulai gencar mencari perusahaan yang
menurut saya menarik dan cocok. Saya memutuskan tidak ingin bekerja di Jakarta
dan juga tidak ingin memilih furnitur. Saya lelah dengan kemacetan dan juga
belajar tentang furniture yang saya bingung.
Saya pada awalnya ingin sekali magang di sebuah studio consultancy design, ya seperti IDEO atau
Frog. Yang keren ituloh. Berbagai ilmu disiplin terutama product design sangat berperan menciptakan berbagai pemecah masalah dalam bentuk produk. Wah
itu cita-cita saya! Yang baru saya temukan saat tingkat 2 sih.
Bicara soal cita-cita, saya selalu berganti-ganti, maklum saya banyak maunya.
Yang penting saya dapat membahagiakan banyak orang dan diri saya sendiri
tentunya. Amiiin.
Yap. Saya mendaftar di 2 tempat konsultan desain produk di
luar negri sana (gaul abis kan?), namun tak kunjung dapat balasan, saya menyerah deh. Segampang itu?
Iya. Ga ada duit. Hemmm. Lalu saya juga mendapat informasi dari teman dan dosen kira-kira
apa yang cocok untuk saya. Ada sih konsultan desain produk, namun lebih ke produk
interior, tapi menarik. Sayapun mengirim proposal saya.
1 hari, 2 hari, 3 hari, seminggu, dua minggu… Ah saya mah orangnya ga sabaran.
Jadi setelah dua minggu, saya tidak menelepon atau email ulang, saya mencari
tempat lain yang cukup menarik, tapi furniture, rotan. Sepertinya saya sudah
merasakan ketidaksabaran saya. Saya memilih tempat itu karena tokoh dari
pemilik studio sangat inspiratif. Dia sudah pernah pameran dimana-mana, dia adalah
kakak kelas yang baru saja dikenal. Sayapun mengirim portofolio saya, dan
diwawancara seminggu kemudian. Kemudian saya menunggu lagi untuk seminggu
lamanya, dan tidak diterima.
Yah, saya coba lagi di tempat lain dan hampir mendaftar, tiba-tiba konsultan
desain yang saya tinggal sebulan lamanya menghubungi saya dan waw! Saya diminta untuk datang ke kantor
mereka. 5 jam perjalanan bahkan saat itu ada kecelakaan maut di jalan tol dari
arah Bandung. Hemm saya merasakan adanya feeling-feeling aneh. Sesampainya di
studio itu, waw lagi! Kantornya
keren! Saya minta doa restu emak dari telpon, semoga diterima. Tapi wawancara
hanya berjalan 10 menitan. Kemudian pewawancara meninggalkan saya diruangan.
Loh udah? 5 jam perjalanan, 10 menitan aja wawancaranya nih? Hiks. Akhirnya
saya pergi.
Dua minggu tak ada kabar, akhirnya saya menelepon mereka. Tapi mereka bilang
bahwa mereka sedang full. What the???? Yasudah langsung saya mendaftar tempat
cadangan saya di suatu perusahaan furniture (lagi) yang menjanjikan akomodasi,
tempat tinggal di Cirebon dan Bali. Yasudah saya tenang karena sudah mendapat
tempat KP.
Saat itu seharusnya tanggal 10 Juni saya mulai magang, tapi
manajer memundurkan jadwal karena kesibukkannya. Seminggu kemudian, ia sulit
sekali dihubungi dan akhirnya saya ke Cirebon, sampai disana ia mengangkat telepon
dan menanyakan tempat tinggal yang nanti akan digantikan biayanya. Kami sedikit
lega. Kecurigaan besar muncul ketika saya dan teman saya tidak dapat
menghubungi manajer itu. Aneh, karena ia sengaja tidak membalas sms dan tidak
mengangkat telepon. Bahkan saat ke pabrik, manajer itu sedang pergi, bahkan
pegawai lainnya tidak tahu jika kami datang untuk magang. Akhirnya kami biarkan
seminggu, dan sampai 2 minggu. Ia pun membalas hanya sesekali. Lalu lost
contact. Untung saja saya dan teman yang setia menemaniku memiliki proyek lain
di Cirebon, sehingga kami tidak sia-sia di sana. Huh.
2 minggu berlalu semenjak di Cirebon, langsung saya dan teman saya mendaftar di
tempat lain. Saya bahkan mendaftar di tiga tempat. Langsung saja saya
mengirimkan CV dan Portofolio saya. Saya sudah panik. Tapi kepanikkan itu
sebenarnya tidak ada gunanya. Ternyata saya langsung diterima di tiga tempat
tersebut. Oh no! Akhirnya saya memutuskan memilih salah satu diantaranya. Saya
meminta maaf kepada dua perusahaan lainnya, 1 yayasan sosial pengolahan sampah,
satu lagi perusahaan furnitur besar di Bali.
Mama berkata “ Tuhan tahu kamu akan ditempatkan dimana, kamu
ditolak terus di perusahaan sebelumnya karena Tuhan ngga mau kamu disana”. Waw, ma.
Saya akhirnya ditempatkan di suatu lembaga pemerintahaan
yang bahkan anak desain produk jarang yang terjun ke bidang tersebut. Teman yang lain saya saja magang di pemerintahaan, tiba-tiba banyak polisi datang dan memenjarakan bossnya huh. Keren sih. Jadi saya magang...
Eh di Jakarta loh (sepertinya Tuhan menguji agar saya lebih terbuka)
Eh furniture loh (untung tentang public furniture, bukan furnitur komersil (soalnya udah pernah))
Tanpa pikir panjang saya langsung meng-iyakan. Untung ada teman sekelas yang
saat itu merekomendasikan. Untung teman-teman DP sangat baik dalam memberkan informasi.
Yes. #INDDESBANGGA
Semoga dengan Tuhan memberi jalan ini, saya dapat
berkontribusi lebih untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan sendiri saja.
Banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan. Semoga KP juga berjalan
dengan lancar
Kembali bicara soal KP alias Kaki Pegal. Ya saya akhirnya
menghabiskan waktu KP lebih banyak berjalan-jalan.. hemm ya bersambung