Menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah, banyak murid SMA yang ingin sekali masuk perguruan favorit mereka namun terhambat oleh beberapa hal. Menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi perlulah diikuti rasa syukur. Merasa senang ataupun sedih haruslah dijalankan. Itu pilihan, bro. Terserah ingin apa, seperti apa dan bagaimana. Bukan sekedar lulus lalu mendapat gelar. Bukan sekedar lulus lalu ke luar negri dan tinggal disana.
Saat masuk ke perguruan tinggi saya merasa sangat beruntung
karena berada di lingkungan yang tepat, baik disiplin ilmu, kegiatan maupun
lingkungannya. Mendengar curhatan teman fakultas tetangga mungkin ada beberapa
yang kurang menyukai atau kurang pas dengan program pilihannya.
Yang saya pelajari di universitas tempat saya belajar adalah
jangan jadikan kuliah sebagai beban, pilihlah apa yang kamu suka. Jika tidak
ada, maka cari tempat yang sesuai, misalnya aktif di organisasi kepanitiaan
maupun komunitas di luar kampus. Mungkin kamu dapat menemukan jati diri di
sana. Jangan terlalu introvert. Saya sendiri awalnya adalah orang yang
introvert tetapi perlahan-lahan mencoba menjadi seorang yang extrovert dan bisa,
asal ada optimisme serta semangat untuk move
on.
Mendapat nilai baik bukanlah satu-satunya jalan menempuh
masa depan, tapi kegigihan, rendah hati serta rasa syukur itulah yang perlu
dijunjung. Teringat masa-masa saat ospek, mahasiswa itu lahir dari masyarakat,
oleh karena itu setelah lulus mereka akan kembali lagi ke masyarakat.
Lulus jadi orang kaya? Lulus jadi orang sukses? Bahkan
sukses itu apa, juga ambigu. Boleh saja, asal kita tidak melakukannya dengan
ego kita. Jadilah dirimu sendiri, buang egomu.
Aktif dimana-mana, nilai ipk tinggi. Boleh saja.
Ingat CV bukanlah tujuan hidup mahasiswa, tapi yang dilihat
adalah prosesnya. Bagaimana kita melewati proses itu. Bahkan orang jaman dulu
yang tidak bersekolah saja lebih banyak wawasannya ketimbang anak muda jaman
sekarang. Ya, karena mereka melewati yang namanya proses. Proses yang dilalui
dengan kegigihan, rendah hati, rasa syukur dan tanpa ego
Bila kita merasa tertekan atau sedih, look back. Ada banyak teman kita yang hanya bisa bermimpi untuk
duduk menjadi seorang mahasiswa karena kendala faktor ekonomi mereka. Kembali
lagi kita perlu bersyukur, dan ingat banyak masyarakat yang membutuhkan gagasan,
ide, serta uluran tangan setelah kita lulus nanti.
Vivian Maretina- mahasiswi cerewet yang suka ngeluh, tapi udah mulai
tobat kok.